Kamis, 03 Mei 2012

Pesan Makrifat Nabi Khidir Kepada Nabi Musa

Pesan Makrifat Nabi Khidir ketika berpisah dengan Nabi Musa, dia (Musa) berkata, “Berilah aku wasiat”. Jawab Nabi Khidir : Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain, Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Janganlah kamu keras kepala atau bekerja tanpa tujuan. Apabila kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja, kemudian tangisi dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron! (Al Bidayah Wan Nihayah juz I hal. 329 dan Ihya’ Ulumuddin juz IV hal. 56).

1. “Wahai Musa”, jadilah kamu seorang yang berguna bagi orang lain.

Sebaik-baiknya manusia yang berguna bagi orang lain karena keberadaannya sangat dibutuhkan dan andaikata dia pergi, mereka merasa kehilangan sehingga yang akan dijadikan panutan tidak ada, dan sebagai penggantinya yang setaraf pun tidak ada.

2. Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci mereka. Kerukunan dan ketentraman lingkungan didambakan disetiap warga. Dan apabila ada seseorang yang membuat resah masyarakat yang menimbulkan kecemasan mereka, kepergiannya tidak akan dinantikan kedatangannya lagi. Dengan kepergiannya, masyarakat merasa tentram, keberadaannya disetiap yang ditempati selalu dibenci dan bahkan diusir.

3. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka. Muka cemberut dan kusam menunjukkan wajah atau hati sedih dan kurang senang pada keadaan. Terimalah apa adanya dengan senang hati, jalani saja kehidupan ini dengan ketabahan dan sabar, walaupun pahit dirasa. Kejadian apapun yang kita alami, pasti Allah akan memberikan hikmah dan pelajaran dibaliknya. Dengan demikian kesedihan pun sirna dengan sendirinya, dan wajah kelihatan berseri-seri tampaklah muka ceria.

4. Janganlah kamu keras kepala, atau bekerja tanpa tujuan. Keras kepala adalah sifat yang harus disingkirkan jauh-jauh, karena bisa mengalahkan sifat-sifat baik lainnya, kalau sifat keras kepala masih mendominasi pada diri yang akibatnya dapat merugikan diri sendiri bekerja pun tak terarah dan sia-sia.

5. Apabila kamu mencela seseorang, hanya karena kekeliruannya saja. Kemudian tangisi dosa-dosamu.

Menyalahkan orang lain atau mencela tidak diperbolehkan oleh Nabi Khidir karena beliau berlandaskan firman Allah dalam surat Al Insyiqaq ayat 19 : “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kejadiannya)”.

Manusia diciptakan oleh Allah tingkat demi tingkat, salah satunya tingkat pemahaman belum berubah atau berbeda sebab yang dicela tingkat pemahamannya dibawah yang mencela, logislah yang mencela atau menyalahkan tidak dibenarkan. Orang kelas 3 kok disalahkan oleh orang kelas 5. Seharusnya kelas 5 yang mengalah, dan harus tahu bahwa perbuatan itu kurang benar, segeralah mohon ampun kepada Allah dan jangan diulangi lagi.


Pesan ke Dua.

Diriwayatkan bahwa setelah Khidir akan meninggalkan Nabi Musa, dia (Khidir) berpesan kepadanya : Wahai Musa, pelajarilah ilmu-ilmu kebenaran agar kamu dapat mengerti apa yang belum kamu fahami, tetapi janganlah sampai kamu jadikan ilmu-ilmu hanya sebagai bahan omongan. (Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir).

Faham sesuatu ilmu bukan untuk modal berdebat, menonjolkan sesuatu faham yang berseberangan dan faham yang baru selesai dipelajarinya itu adalah yang paling benar sehingga bangga atas golongannya itu dan mengajak adu argument bahwa dialah yang paling benar sendiri, ini tidak dibenarkan sebab berdebat itu tidak diperbolehkan sebagaimana surat Al Baqarah ayat 139 :

“Katakanlah, apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada Nya kami mengikhlaskan hati”.

Berseberangan faham yang sudah diyakini tidaklah perlu diusik satu sama lain karena masing-masing sudah kokoh dalam keyakinannya hanya saja ajakan orang-orang yang masih ngambang atau yang belum iman.

Pesan ke tiga.

1. Wahai Musa, sesungguhnya orang yang selalu memberi nasehat itu tidak pernah merasa jemu seperti kejemuan orang-orang yang mendengarkan.

Memberi nasehat kepada orang lain janganlah mengharapkan sesuatu imbalan apapun kecuali ridha Allah dan tugas menyampaikan. Tugas menyampaikan dan mensyiarkan agama Allah adalah tugas setiap umat muslim, firman Allah dalam surat Al Hajj ayat 32 mengatakan :

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati”.

Dan kita sendiri jangan merasa bosan-bosan untuk menengarkan para penceramah itu termasuk tholabul ilmi yang diwajibkan pada setiap muslim, walaupun ilmunya banyak.

2. Maka janganlah kamu berlama-lama dalam menasehati kaummu.

Berilah nasehat singkat, padat, berisi dan yang penting tidak membosankan.

3. Dan ketahuilah bahwa hatimu itu ibarat sebuah bejana yang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yang bisa memecahkannya.

Iman didalam hati belum tentu sudah kokoh tanpa djaga dan dirawat dan dipelihara karena lapisan luar hati masih dipenuhi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak ke arah perbuatan yang kurang baik. Maka dari itu waspadalah dalam menjaga hati jangan sampai hati terpengaruh dari hasutan syaitan yang cara penyusupan penyerangannya lewat hawa nafsu. Begitu hati sudah terkena pengaruh hawa nafsu pecahlah hati ini. Dan hati-hatilah dalam menjaganya.

4. Kurangilah usaha-usaha duniawimu dan buanglah jauh-jauh dibelakangmu, karena dunia ini bukanlah alam yang akan kamu tempati selamanya.

Dunia yang kita tempati ini tidaklah selamanya kita tempati dan setelah selesai hidup kitapun pindah di alam lain, maka kumpulkan amal kebajikan untuk modal menuai di akhirat nanti. Jangan buang-buang tempo, tanamlah amalmu untuk menggapai kebahagiaan di alam akhirat, apabila tidak ditanami amal kebajikan apa yang diambil disana kita akan rugi di dunia dan di akhirat. Waktu kita di dunia hanya sebentar, tidaklah lama sebagaimana keterangan surat An Naziyat ayat 46 :

“Pada hari mereka melihat hari kebangkitan itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) diwaktu sore atau di pagi hari”.

5. Kamu diciptakan adalah untuk mencari tabungan pahala-pahala akhirat nanti.

Semua makhluk yang bernama manusia beramar ma’ruf nahi munkar. Mengerjakan amal yang baik untuk bekal di akhirat serta mencegah hal yang munkar untuk diri sendiri dan dilanjutkan kepada orang lain yang menjalani hal yang munkar yang dilarang.

6. Bersikap ikhlaslah dan bersabar hati menghadapi kemaksiatan yang dilakukan kaummu.

Sabar dalam menghadapi kemaksiatan dilingkungannya, ini bukan berarti diam tetapi sabar dalam bentuk berusaha mencegah dan menggantikan dengan perbuatan yang baik. Apabila mengalami kesulitan, bersabarlah, mencari solusinya dan jalan keluar yang baik.

7. Hai Musa, tumpahkanlah seluruh pengetahuan (ilmu) mu, karena tempat yang kosong akan terisi oleh ilmu yang lain.

Kewajiban manusia yang berilmu untuk membagi ilmunya kepada orang lain yang membutuhkan, bukan ilmu yang diberikan kepada orang lain itu habis tetapi malah sebaliknya justru bertambah banyak. Apa sebabnya?. Karena, ilmu yang kita berikan kepada orang lain dengan ikhlas dan ridha, Allah pun ridha menambah ilmu Nya kepada orang tersebut.

8. Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu, karena akan dipisahkan oleh kaum ulama’.

Membicarakan ilmu yang sudah dicapai dengan predikat ilmu mukasyafah dengan orang yang diluar kelompoknya yang masih dibawah jauh dari ilmu yang dicapai, maka akan terjadi kurang baik bagi dirinya juga bagi orang lain. Pendapat mengenai hal ini, Imam Al Ghozali mengatakan, Pengetahuan-pengetahuan yang begini yang hanya boleh dikemukakan melalui isyarat, tidak diperkenankan untuk diketahui setiap manusia. Begitulah halnya dengan orang yang berpengetahuan tersebut tersingkap padanya, dia tidak boleh mengungkapkannya kepada orang yang pengetahuan tersebut tidak tersingkap atasnya. (Sufi dari Z.Z. hal. 181).

9. Maka bersikaplah sederhana saja, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufiq hidayah Allah untukmu.

Menjalani kehidupan dengan kesederhanaan ini berartisudah meninggalkan kehidupan keterikatan dengan keduniawian. Banyak tokoh-tokoh Sufi yang tadinya hidup dalam kemewahan ditinggalkannya untuk hidup dalam kesederhanaan. Dengan hidup sederhana hatinya tidak disibukkan dengan harta. Ibadah kepada Allah lebih tenang dan khusu’, dalam pendekatannya kepada Allah serasa tak mengalami kesulitan.

10. Berantaslah kejahilanmu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidak pedulian) yang selama ini menyelimutimu.

Menahan dan menyingkirkan sifat-sifat yang kurang baik bukan main susahnya kalau tidak dilandasi dengan dzikir kolbu, sebab dzikir kalbu dapat mengikis sifat-sifat yang kurang baik yang sekian lama membelenggu diri. Dengan dzikrullah yang dikerjakan di kalbu, disamping menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, sifat-sifat yang baik pun menguasai diri dan menambah ketenangan dan ketentraman hati.

11. Itulah sifat orang-orang arif dan bijaksana, menjadi rahmat bagi semua. Orang-orang arif identik dengan orang-orang Sufi, orang-orang Sufi kebanyakan adalah para wali Allah yang menjadi rahmat bagi semua orang.

12. Apabila orang bodoh datang kepadamu dan mencacimu, redamlah ia dengan penuh kedewasaan serta keteguhan hatimu. Meredam kemarahan orang yang memarahi di awali melatih penahanan hawa nafsu dan meredam keinginan hawa nafsu yang ingin bergolak. Setelah mampu meredam hawa nafsu, meredam amarah orang lain dengan kelembutan sifat dan keteguhan hati.

13. Hai putra Imron, kamu sadari bahwa ilmu Allah yang kamu miliki hanya sedikit. Ilmu yang dipunyai manusia itu hanya sedikit, itupun Allah lah yang memberinya sedangkan ilmu yang Allah miliki tak terhingga sebagaimana di surat Luqman 27: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

14. Sesungguhnya menutup-nutupi kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikap sewenang-wenang adalah menyiksa diri sendiri. Menutupi kekurangan diri sendiri juga sama dengan menutup diri yang tidak mau menerima dari luar diri. Akhirnya kebodohan yang didapatkan sebaiknya sifat terbuka atau keterbukaan dari segala hal akan terbukalah hal-hal yang tersembunyi. Termasuk dapat terbukanya ilmu Allah maka jangan tutupi dirimu, terbukalah.

15. Janganlah kamu buka ilmu ini jika kamu tidak bisa menguncinya. Jangan pula kamu kunci pintu ilmu ini jika tidak tahu bagaimana membukanya, hai putra Imron. Membuka ilmu adalah tugas seorang guru, mursyid, atau pembimbing. Jadi beliau sudah mampu membuka dan menutup ilmu. Kenapa ilmu yang sudah dijalani oleh seorang murid ditutup?, disebabkan si murid ada kesalahan besar yang sudah tidak dapat diajak memperbaiki untuk meluruskan pelajaran ilmunya. Makanya harus ditutup, supaya dibelakang hari tidak ada permasalahan yang lebih besar lagi. Kalau tidak tahu cara menutup ilmu, jangan sekali-kali membukanya walau tahu cara membuka ilmu tersebut, sebab kalau nanti ada konflik dikemudian hari tidak akan merepotkan. Bisa saja ilmu yang baik ini diselewengkan.

16. Barang siapa yang menumpuk-numpuk harta benda, dia sendiri bakal mati tertimbun dengannya hingga dia merasakan akibat dari kerakusannya itu. Sebagaimana kisah kerakusannya Korun, dia seorang yang tamak terhadap harta tidak dipergunakan untuk perjuangan agama Allah, sehingga dia tertimbun hartanya.

17. Namun, semua hamba yang selalu mensyukuri karunia Allah serta memohon kesabaran atas ketentuan-ketentuan Nya, dialah hamba yang zuhud dan patut diteladani.

Orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah dan jangan dlolim atas nikmat pemberian Nya. Andai kata kita tidak mau mensyukuri nikmat atas pemberian dari Nya, Allah pun murka sebagaimana diterangkan dalam surat Ibrahim ayat 34 : “Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluan) dari segala apa yang kamu pohonkan kepada Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. Juga sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim mengatakan : “Dari Abi Yahya Shuhaib bin Sinan ra. berkata : Bersabda Rasulullah saw. sangat mengagumkan keadaan seorang mukmin sebab segala keadaannya untuk ia sangat baik dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin, jika mendapat nikmat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya dan bila menderita kesusahan ia bersabar, maka sabar itu lebih baik baginya”.

Dengan meninggikan sifat sabar serta mau menerima ketentuan-ketentuan yang baik bersyukur atas nikmat dari Nya, dan menerima ketentuan yang jelek diterimanya dengan ikhlas yang didasari dengan kesabaran, dan mohon pertolongan Nya.

18. Bukankah orang yang seperti itu mampu mengalahkan nafsu syahwatnya dan dapat memerangi bujuk rayu syaitan? Syaitan membujuk manusia sejak Nabi Adam as. diciptakan di surga, dia iri dengan Nabi Adam karena Nabi Adam diciptakan lebih sempurna dari dia, bahkan dia (iblis) disuruh bersujud kepada Nabi Adam tidak mau sebab menurut dia, dia lebih dahulu dan lebih tinggi dari Nabi Adam sa. karena dia tercipta dari api. Dengan tidak maunya iblis bersujud kepada Nabi Adam, diusirlah dia oleh Allah dari surga, dan disuruh menempati neraka selamanya. Iblis mau menerima itu tapi dia masih meminta tangguh dan dalam penangguhan itu meminta lagi untuk menggoda anak cucu Nabi Adam as. Dan hanya yang ikhlaslah iblis tidak dapat menggoda, sebagaimana firman Allah di surat Al Hijr ayat 30 – 42 : 30.

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama. 31. Kecuali iblis, ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang bersujud itu. 32. Allah berfirman : Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut bersujud) bersama-sama mereka yang bersujud itu? 33. Berkata iblis : Aku sekali-kali akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptaka dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. 34. Allah berfirman : Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. 35. Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat. 36. Berkata iblis : Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. 37. Allah berfirman : (kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. 38. Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. 39. Iblis berkata : Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka. 40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka. 41. Allah berfirman : Inilah jalan yang lurus, kewajiban Aku lah (menjaganya). 42. Sesungguhnya hamba-hamba Ku tidak ada kuasa kekuasaan bagimu terhadap mereka kecuali orang-orang yang mengikuti kamu yaitu orang-orang yang sesat.

19. Dan Dia pula orang yang mengetam buah dari ilmu yang selama ini dicarinya. Sabda Rasulullah saw. dari Abu Darda ra. mengatakan : Barang siapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan para malaikat selalu meletakkan sayapnya untuk menaungi orang-orang yang menuntut ilmu, karena senang dengan apa yang mereka lakukan. Dan bagi orang-orang yang alim, dimintakan ampun untuknya oleh penduduk langit dan bumi serta oleh ikan-ikan yang ada di air. Dan keutamaan orang alim terhadap ahli ibadah (yang tidak memiliki ilmu) adalah bagaikan kelebihan sinar bulan atas bintang-bintang lainnya. Dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham (kekayaan dunia), akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu itu, berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna. (HR. Dawud Tirmidzi). (Pesan-Pesan Rasulullah hal. 167- 168).

20. Segala amal kebajikannya akan dibalas dengan pahala di akhirat. Sekecil apapun amal kebajikan yang kita kerjakan di dunia, Allah akan membalasnya karena di dunia ini kita diwajibkan menanam amal sebanyak-banyaknya, surat Az Zalzalah ayat 7 menerangkan : “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”.

21. Sedangkan kehidupan dunianya akan tentram ditengah-tengah masyarakar yang merasakan jasanya. Jasa seorang pahlawan dikenang sepanjang masa oleh takyat..

22.Hai Musa, pelajarilah olehmu ilmu-ilmu pengetahuan agar kamu dapat mengetahui segala yang belum kamu ketahui, misalnya masalah-masalah yang tidak bisa diomongkan atau dijadikan bahan pembicaraan saja. Ilmu yang tidak bisa diomongkan itu ada beberapa macam antara lain penyampaiannya memakai bahasa isyarat, bahasa gerak, bahasa perlambang, bahasa kias, dan bahasa simbolis. Ada juga yang memakai bahasa kalbu, ada lagi cara penyampaiannya lewat mimpi dan yang setengah sadar. Menerima pelajaran seperti itu semua memang tidak bisa diomongkan kepada orang yang belum bisa memahaminya. Mempelajari ilmu yang seperti itu dimulai dengan dzikir kalbu dan menghidupkan perasaan antara lain, perasaan lahiriyah / fisik, perasaan akal / otak, perasaan kalbu / hati, serta menghidupkan perasaan indra-indra dhohiriyah maupun indra-indra batiniyah.

23. Itulah penuntun jalanmu dan orang-orang akan disejukkan oleh hatimu.

Menjadi seorang penuntun yang diawali dari dituntun oleh seorang yang sudah ahlinya. Karena kita ini ditunggu oleh mereka maka persiapkan dirimu untuk mereka. Sebab keberadaan sang penuntun ditengah-tengah mereka hatinya merasa tentram.

24. Hai Musa putra Imron, jadikanlah pakaianmu bersumber dari dzikir dan fakir serta perbanyaklah amal kebajikan.

Pakaian taqwa adalah yang paling baik untuk dipakai, dzikir adalah sarana pokok dalam kekokohan taqwa, buahnya dzikir itu bertafakkur. Ketafakkuran menghasilkan perenungan yang di amalkan dalam keseharian berbakti kepada Allah swt.

25. Suatu hari kamu tidak dapat mengelak dari kesalahan, maka pintalah ridha Allah dengan berbuat kebajikan, karena pada saat-saat tertentu akalmu pasti melanggar larangan Nya.

26. Sekarang telah kupenuhi kehendakmu untuk memberi pesan-pesan kepadamu.

27. Omonganku ini tidak akan sia-sia apabila kamu mau menurutinya.

Setelah itu Khidir meninggalkan Nabi Musa yang duduk termenung dalam tangis kesedihan. (Kisah Khidir dan 9 Tokoh Sufi oleh ABU KHALID MA. Pustaka Agung Surabaya).

Andaikata kita baca sekali lagi pesan-pesan Nabi Khidir, akan ditujukan kepada diri kita sendiri apa yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan terhadap pesan-pesan itu. sengaja pesan-pesan itu diberi nomor dari kalimat per kalimat supaya mudah untuk menjelaskan dari pesan-pesan itu. Dibutuhkan waktu dan penelaahan yang serius serta memakai kaca mata batin yang paling dalam serta pemahaman tersendiri untuk dapat melaksanakan pesan-pesan Nabi Khidir as..


Kisah 25 Nabi dan Rosul Allah swt

Jumlah Nabi dan Rosul disebut dalam hadist : Dari Abi Zar’ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” (HR At-Turmuzy). Nabi menerima wahyu yang hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri, sedangkan Rosul menerima wahyu untuk dirinya sendiri dan bertugas menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.

Sedangkan yang 25 adalah nabi yang sekaligus Rosul, yang nama mereka disebutkan secara tegas di dalam Al-Quran diantaranya yaitu:

1. Nabi Adam

Diperkirakan hidup pada 5872-4942 SM di sekitar wilayah yang kini dikenal sebagai India. Konon disitulah Nabi Adam pertama kali turun ke muka bumi. Lalu beliau berjalan ke wilayah yang kini disebut dengan jazirah Arabia dan bertemu dengan istrinya, Hawwa. Mereka lantas menetap di sekitar Ka’bah yang memang telah dibangun sebelumnya oleh para malaikat.

Nama nabi Adam disebutkan sebanyak 25 kali dalam Al-Quran Al-Karim. Diriwayatkan bahwa beliau punya 40 anak dan wafat di jazirahArabia

2. Nabi Idris bin Yarid bin Mahlail dari keturunan Nabi Syits bin Adam

Diperkirakan hidup sekitar tahun 4533-4188 SM. Nabi Idris dari Anak keturunan Qabil yang tinggal di Babil di Iraq.
Nama beliau disebutkan sebanyak 2 kali dalam Quran.

3. Nabi Nuh bin Malik bin Mutawashlihbin Idris dari keturunan Nabi Syits bin Adam

Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini disebut sebagaiIraq. Nabi Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-quran dan memiliki 4 anak laki-laki.Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah

4. Nabi Hud bin Abdullah bin Rabah bin Al-Khulud dari keturunan Sam bin Nuh

Diperkirakan hidup pada tahun 2450-2320 SM. Kaum yang beliau dakwahi disebut dengan Kaum ‘Ad yang tinggal di Al-Ahqaf, Yaman.

Nama beliau disebutkan sebanyak 7 kali dalam Al-Quran. Dan diriwayatkan beliau wafat di Timur Hadhramaut, Yaman

5. Nabi Shalih bin Ubaid bin ‘Ashif dari keturunan Sam bin Nuh

Diperkirakan beliau hidup pada tahun 2150-2080 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 2100 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kaum Tsamud yang tinggal di Al-Hijir.

Nama beliau disebutkan sebanyak 9 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Madain Shalih, Mekkah.

6. Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh

Beliau diperkirakan hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Beliau tinggal di Kaldaniyyun,Ur, negeri yang disebut kini sebagaiIraq.

Nama beliau disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-Quran dan wafat di Alkhalil,Hebron, Palestina

7. Nabi Luth bin Haran bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh

Diperkirakan hidup pada tahun 1950-1870 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1900 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kaum Luth yangtinggal di negeri Sadum, Syam, Palestina.

Nama beliau disebutkan sebanyak 27 kali dalam Al-Quran, punya 2 anak perempuan. Beliau meninggal di Desa Shafrah di Syam, Palestina.

8. Nabi Ismail bin Ibrahim Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh

Diperkirakan hidup pada tahun 1911-1774 SM dan dianggkap menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Beliau tinggal di Amaliq dan qabilah Yaman, Mekkah.

Nama beliau disebutkan sebanyak 12 kali dalam Al-Quran dan punya 12 anak. Meniggal tahun 1779 SM di Mekkah

9. Nabi Ishaq Ibrahim Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh

Diperkirakan hidup pada tahun 1897-1717 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1800 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Kan’anniyun di wilayah Al-Khalil Palestina.

Nama beliau disebutkan sebanyak disebutkan sebanyak 17 kali. Punya 2 anak dan meninggal di Alkhalil Hebron Palestina

10. Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 1837-1690 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1750 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Syam.

Nama beliau disebutkan sebanyak disebutkan sebanyak 16 kali dan punya 12 anak. Beliau wafat di Alkhalil Hebron Palestina.

11. Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 1745-1635 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1715 SM Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan Heksos di Mesir

Nama beliau disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak laki dan 1 anak perempuan. Beliau wafat di Nablus Palestina.

12. Syu’aib bin Mikail bin Yasyjar bin Madyan bin Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 1600-1490 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Madyan dan Penduduk Aikah Madyan. Nama beliau disebutkan sebanyak 11 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Madyan.

13. Nabi Ayyub bin Amwas bin Zarih dari keturunan Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 1540-1420 SM. Dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1500 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Orang-orang Amoria di Huran, Syam, Palestina. Disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran. Punya 26 anak. Beliau wafat di Huran di Syam.

14. Nabi Zulkifli bin Bisyr bin Ayyub dari keturunan Ishaq bin Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 1500-1425 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada orang-orang Amoria di Damaskus & sekitarnya.

Disebutkan sebanyak 1 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak. Beliau wafat di Damaskus Syiria.

15. Nabi Musa bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak

Diperkirakan hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Para Firaun Mesir dan Bani Israil di Mesir.

Disebutkan sebanyak 136 kali di dalam Al-Quran. Punya 2 anak. Beliau wafat di Tanah Tih.

16. Nabi Harun bin Imran dri keturunan Ya’qub bin Ishak

Diperkirakan hidup pada tahun 1531-1408 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada para Firaun Mesir dan Bani Israil Mesir.

Disebutkan sebanyak 19 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Tanah Tih

17. Nabi Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya’qub

Diperkirakan hidup pada tahun 1041-971 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 1010 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 16 kali di dalam Al-Quran. Punya 1 anak dan wafat di Baitul Maqdis, Palestina.

18. Nabi Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya’qub

Diperkirakan hidup pada tahun 989-931 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Rahbaam Baitul Maqdis, Palestina.

19. Nabi Ilyas bin Yasin bin Fanhas dari keturunan Harun bin Imran

Diperkirakan hidup pada tahun 910-850 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 870 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Orang-orang Phiniq di Ba’labak di Syam.

Disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Beliau tidak wafat tapi diangkat ke sisi Allah.

20. Nabi Ilyasa’ bin Akhtub dari keturunan Yusuf bin Ya’qub

Diperkirakan hidup pada tahun 885-795 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 830 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil dan orang-orang Amoria di Panyas, Syam.

Disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Palestina

21. Yunus bin Matta dari keturunan Bunyamin bin Ya’qub

Diperkirakan hidup pada tahun 820-750 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada orang Asyiria di Ninawa diIraq. Disebutkan sebanyak 6 kali di dalam Al-Quran. Beliau wafat di Ninawa diIraq

22. Nabi Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin Sulaiman

Diperkirakan hidup pada tahun 91-31 SM dan diangkat menjadi nabi pada tahun 2 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 8 kali di dalam Al-Quran. Punya 1 orang anak dan beliau wafat di Syam.

23. Yahya bin Zakaria bin Dan bin Muslim dari keturunan Rahbaam bin Sulaiman

Diperkirakan hidup pada tahun 1SM – 31M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 28M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.

Disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran. Dan wafat di Damaskus Syiria

24. Nabi Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud

Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina

Disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah.

25. Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail bin Ibrahim

Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat menjadi nabi pada tahun 610M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada seluruh manusia dan alam semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Disebutkan sebanyak 5 kali di dalam Al-Quran. Nabi Punya 7 orang anak dan wafat di Madinah.